Dukung Transformasi Pendidikan, Pemprov Riau Sahkan Pergub Penguatan Vokasi
Borneo Nusantara News - Pekanbaru, Perkembangan zaman disertai dengan kemajuan teknologi yang cepat menuntut dunia pendidikan untuk melakukan transformasi agar dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan. Saat ini, dunia usaha dan dunia industri (DUDI) membutuhkan tenaga kerja yang tidak hanya kompeten secara hard skill, tetapi juga memiliki kemampuan soft skill sehingga dapat beradaptasi dengan kondisi yang kian dinamis dan kompetitif.
Pendidikan vokasi memiliki peran strategis untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh DUDI. Sebagai wujud komitmen Pemerintah Daerah dalam mewujudkan pendidikan vokasi yang selaras atau link and match dengan kebutuhan DUDI, Pemerintah Provinsi Riau mengesahkan Peraturan Gubernur Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Melalui Kemitraan dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja.
Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, Provinsi Riau memiliki banyak industri-industri besar yang sangat potensial di sektor ekonomi nasional. Oleh sebab itu, adanya Peraturan Gubernur (Pergub) ini menjadi sebuah instrument bagi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan penguatan pendidikan dan pelatihan vokasi melalui kemitraan dengan industri, dunia usaha dan dunia kerja.
“Dengan adanya Pergub yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan DUDI, diharapkan setiap satuan pendidikan vokasi dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang berbasis kemitraan dengan industri, dari mulai proses penyusunan kurikulum hingga penyerapan lulusan,” ujar Syamsuar, pada peluncuran Pergub Penguatan Vokasi, Selasa (22/02/2022).
Syamsuar menjelaskan, Pergub terkait penguatan pendidikan vokasi ini sudah sejalan dengan upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam mentransformasi pendidikan vokasi sehingga mampu mengurangi kesenjangan pembelajaran dengan kebutuhan dunia kerja. Dalam hal ini, Provinsi Riau ditunjuk menjadi salah satu akselerator daerah Program Menara Vokasi Kemendikbudristek yang diampu oleh Politeknik Negeri Bengkalis.
“Kami mengapresasi pembentukan akselerator daerah melalui Program Menara Vokasi yang digagas Kemendikbudristek. Program ini merupakan titik balik bersinerginya seluruh pemangku kepentingan mulai dari satuan pendidikan vokasi, Pemerintah Daerah, industri, hingga media massa untuk bersama-sama mewujudkan link and match yang nantinya memberi dampak keekonomian,” tuturnya.
Ruang lingkup Peraturan Gubernur Nomor 6 Tahun 2022 tidak terlepas dari agenda link and match Kemendikbudristek yang tertuang dalam 8+i. Adapun komponen ruang lingkup yang diatur dalam Pergub mencakup: a) penyelarasan kurikulum; b) pembelajaran berbasis proyek; c) pendidik atau instruktur dari Industri, dunia usaha dan dunia kerja; d) magang guru dan instruktur di industri, dunia usaha dan dunia kerja; e) pemagangan/praktek kerja lapangan bagi siswa, peserta didik dan peserta pelatihan; f) sertifikasi; g) pelatihan sumber daya manusia pendidikan dan pelatihan vokasi; h) penyerapan lulusan; dan i) beasiswa dan bantuan sarana prasarana lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim turut memberikan apresiasi terhadap upaya Pemerintah Daerah Provinsi Riau untuk merancang Peraturan Gubernur tentang vokasi. Nadiem mengungkapkan, kunci dari peningkatan mutu pendidikan vokasi adalah gotong royong antara satuan pendidikan dengan industri.
“Besar sekali harapan saya bahwa kebijakan ini akan berdampak besar pada peningkatan mutu pendidikan vokasi, khususnya di Provinsi Riau,” ucap Nadiem.
Kemendikbudristek pada tahun 2022 telah meluncurkan Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang menjadi salah satu program prioritas untuk penguatan pendidikan vokasi. Di samping itu, terdapat pula Program Kampus Merdeka Vokasi untuk di tingkat pendidikan tinggi. Nadiem menambahkan, sejauh ini sudah ada 900 lebih SMK yang dibina melalui Program SMK Pusat Keunggulan dengan capaian-capaian yang luar biasa, termasuk hasil inovasi riset bernilai tambah yang terhilirisasi dengan optimal.
“Dan untuk tahun 2022 kami mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan vokasi dengan meluncurkan Skema Pemadanan Dukungan SMK Pusat Keunggulan, matching fund untuk SMK,” sebut Nadiem.
Lebih lanjut, SMK PK Skema Pemadanan Dukungan ini akan melibatkan DUDI secara intensif. Nadiem mencontohkan, ketika sekolah melakukan project bersama indusutri lalu industri memberikan dukungan sebesar Rp2 miliar, maka Kemendikbudristek akan memadankan dukungan itu dengan jumlah yang sama. “Skema ini tentu akan sangat membantu sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang merdeka, bermakna, dan relevan,” tukas Nadiem.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan hal-hal yang tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Melalui Kemitraan dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja akan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan.
Turut hadir pada acara tersebut Gubernur hadir melalui virtual, disebabkan kondisi beliau masih positif. (Disdik Riau/sri imelda)