Ibu di Brebes Gorok Anak Motif Masalah Ekonomi Ketika Negara Hamburkan Uang Bayar Pawang Hujan Ratusan Juta, Nauzubillah!

borneonusantaranews.com - Kanti Utami, seorang Ibu di Brebes Jawa Tengah yang tega menggorok 3 anak kandunya sendiri, 1 tewas dan 2 lagi masih bisa diselamatkan tetangga akibat masalah Ekonomi, Enonomi Negara yang memburuk di Pemerintahan Jokowi saat ini. Dia bahkan menggunakan pisau cutter untuk menggorok salah satu leher buah hatinya.

Ibu di Brebes Gorok Anak Motif Masalah Ekonomi Ketika Negara Hamburkan Uang Bayar Pawang Hujan Ratusan Juta, Nauzubillah!


Kanti Utami berdalih tega melakukan aksi keji tersebut untuk menyelamatkan sang anak agar tidak merasakan hidup susah sepertinya. Agar anaknya tidak dibentak-bentak karena meminta makan sedangkan makanan tidak ada, agar anaknya tidak lagi menderita kelaparan. 


Kondisi ini berbalik dengan seorang Pawang Hujan yang beraksi di  Sirkuit Mandalika, Rara Isti Wulandari, sosok pawang hujan di MotoGP Indonesia 2022 yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, menjadi sorotan.


Pasalnya, pawang hujan yang dipertontonkan di seluruh dunia sebelum dimulainya acara tersebut diklaim mampu mengusir hujan saat pagelaran MotoGP 2022.


Selain aksinya, bayaran yang diterima Mbak Rara pun disebut bernilai fantastis dan mencapai ratusan juta rupiah dari APBN Negara. 


Kondisi ini disoroti Aktivis Politik dan Pemerhati masalah Sosial, Adi Supriadi, MM didalam siaran Live Instagramnya @coachaddie.official

Negara bisa berfoya-foya menghamburkan uang untuk hiburan kalangan elite tetapi mengabaikan agar rakyat tidak mati kelaparan. 

“Selalu ada alasan dari setiap tindakan, Ibu di Brebes ini tidak dengan niat untuk membunuh anaknya, tetapi tidak tega melihat anaknya merengek, lalu dibentak olehnya, anaknya merengek meminta makanan, dan makanan tidak ada, akhirnya suasana hati panas dan tidak tega dia membentak anak-anaknya, dan terjadilah pembunuhanan “ Terang Adi Supriadi

“Menariknya, Di Mandalika Selain Kita dipertontonkan Kemusyrikan lokal yang dibungkus kearifan lokal, anggaran 2,5 trilyun bisa dihamburkan, Ini benar-benar sudah keterlaluan untuk sebuah negara yang hanya memperhatikan life style agar tampil gengsi dimata negara lain, sedangkan rakyatnya banyak mati kelaparan dan rela membunuh keluarga agar tidak merasakan penderitaan, Nauzubillah “ Ungkapnya. 


Hal senada juga disampaikan oleh Rocky Gerung yang menegaskan peran negara yang akan benar apabila menjalankan konstitusi dengan benar. Jika Pemerintah Bisa Melaksanakan perintah konstitusi tersebut, tidak akan ada kasus seperti yang dialami Kanti Utami.


"Kita coba bayangkan, kalau negara ini negara yang diperintahkan untuk mensejahterakan rakyat oleh konstitusi, maka mestinya tidak ada ibu yang membunuh anaknya," ujar Rocky Gerung.


Dia pun kemudian menyebut kasus Kanti Utami sebagai kegagalan negara dalam memelihara orang miskin.


Padahal, negara diperintahkan untuk memelihara orang miskin, dan bukan pawang hujan di Mandalika.


"Jadi trade-off ini yang mau kita sebut sebagai tragis karena kegagalan negara memelihara orang miskin," ucap Rocky Gerung.


"Padahal negara diperintahkan oleh konstitusi, pelihara orang miskin dan cerdaskan kehidupan bangsa, bukan pelihara pawang di Mandalika," katanya menambahkan.


Rocky Gerung kemudian membandingkan apa yang dialami Kanti Utami dan Mbak Rara tersebut.


"Pawang dibayar ratusan juta mungkin karena berhari-hari di situ, sementara di Brebes ada ibu yang berhari-hari juga merenungi apa yang dia mesti lakukan pada 3 anak itu dan dia ambil keputusan yang amat tragis," tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Rocky Gerung Official. (AS)

Related

artikel 5611566467651783441

Ads

Banyak Dibaca


Opini Coach Addie

Hakikat Rasa Sakit

Keputusan yang bijak adalah mengasah kebijaksanaan dalam menghadapi setiap lelah, rasa sakit, gelisah, kesedihan, luka lara, patah hati, dan...

Anggota dari

Anggota dari

item