Jokowi Harus Copot Menteri yang Suka Buat Gaduh Republik Ini
Borneo Nusantara News - Jakarta, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) dalam sebulan terakhir mendapat banyak demonstrasi dari berbagai kalangan. Hal ini akibat dari kegaduhan yang dibuat oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Menteri Agama membuat kegaduhan terbaru dengan mengatur suara speaker untuk Tarawih. Jika sebelumnya membuat kegaduhan dengan isu menyamakan suara azan seperti gongongan anjing.
Akibat banyaknya aksi silih berganti setiap hari di depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) membuat aktivitas bisnis di Jakarta terganggu karena arus lalu lintas tersendat. Polisi sibuk dengan jadwal yang tidak perlu ada jika Menteri Agama tidak membuat gaduh Republik ini.
Tidak hanya mengatur Sholat Tarawih, suara azan yang diserupakan gonggongan anjing, lalu Logo Halal yang dibuat tidak terbaca, seperti halal bahkan menyerupai wayang jawa.
Dalam upaya mengganti logo halal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yaqut juga sebelumnya sudah sering buat kegaduhan, seperti mengafirmasi hak beragama bagi kelompok Syiah dan Ahmadiyah. Padahal sudah jelas MUI sudah membuat fatwa bahwa Syiah dan Ahmadiyah kelompok sesat dan menyesatkan.
Yaqut mengucapkan Selamat Hari Raya Naw Ruz ke Komunitas Baha’i, membaca doa semua agama, dan penyeragaman doa semua agama.
“Akan terus ada demonstrasi yang tidak perlu jika Menteri Agama tidak berhenti dan sadar diri agar tidak membuat kebijakan kontroversial. Menteri seperti ini tidak layak memimpin di Indonesia yang cinta damai dan sudah tidak perlu diajari soal toleransi.“ Kata Adi Supriadi selaku pemerhati masalah sosial keagamaan di Indonesia ketika diwawancarai oleh wartawan.
Adi menilai dengan ucapan-ucapan yang tidak senonoh itu tidak pantas keluar dari seorang Menteri.
“Ucapan Menag sangat ini tidak hanya melukai umat Islam, tetapi semua umat yang sudah terbiasa bertoleransi. Ucapan menag justru membuat buyarnya toleransi antar agama yang sudah lama dibangun sejauh ini.“ Tegas Adi.
Adi mendorong kepada pemerintah untuk segera mencopot siapapun menteri yang suka bikin gaduh Negara yang damai ini. Siapapun menterinya bukan hanya Menteri Agama.
“Tidak cukup permintaan maaf, jika perbuatan itu terus diulang.“ Kata Adi Supriadi.