Al-Qur’an dan Keutamaannya di Bulan Ramadhan
Borneo Nusantara News - Ramadhan sering juga disebut sebagai syahrul Qur’an, yaitu bulan diturunkannya Al-Qur’an. Lewat surah Al-‘Alaq yang berarti segumpal daging dari ayat 1-5 Al-Qur’an diturunkan Allah berupa wahyu pertama dengan perantara Malaikat Jibril di Gua Hira ketika Rasulullah SAW bertahanus di malam ke 17 Ramadhan waktu itu.
Malaikat Jibril berkata, “Iqra’” lalu Rasulullah menjawab, “Maa Ana Biqari’ “ begitu seterusnya hingga 3 kali lalu Malaikat membacakannya dan Rasulullah mengikutinya.
Hal ini dikarenakan Rasulullah SAW adalah seorang nabi dan rasul yang “Ummy” artinya tidak dapat membaca dan menulis alias buta huruf. Hal itu dikarenakan Allah menjaga keautentikan bacaan Al-Qur’an sehingga tidak disebut sebagai karangan Rasulullah SAW semata melainkan benar wahyu yang Allah SWT turunkan kepada nabi lewat perantara malaikat Jibril.
Al-Qur’an diturunkan selama 22 Tahun 2 Bulan 22 Hari berjumlah 30 Juz dengan 144 Surah dan kurang lebih terdiri dari 6.666 ayat semenjak Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi hingga beliau wafat di tengah masyarakat Arab masa itu.
Al-Qur’an diturunkan kepada ummat Rasulullah SAW bukan hanya terkhusus pada umat Islam saja, melainkan untuk umat seluruh alam dikarenakan Al-Qur’an menjadi Rahmatan Lil ‘alamin, Huda atau petunjuk seluruh umat manusia menuju jalan yang lurus dan Furqan yakni pembeda antara kebaikan dan keburukan.
Allah SWT berfirman yang artinya:
"Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS. Al Baqarah: 185).
Di bulan Ramadhan tidak sedikit umat Islam yang tadarus dan tadabur Al-Qur’an lewat majelis ta’lim atau secara pribadi lewat membacanya sesuai tartil berikut terjemahannya. Mereka berusaha menghatamkannya setidaknya 30 juz dalam sebulan penuh bulan Ramadhan dan menghapalkan ayat bahkan surahnya serta gencar muraja’ah surah dan ayat yang telah mereka hapalkan.
Mereka melakukannya karena keutamaan membaca Al-Quran dan mentadaburi Al-Qur’an yang begitu mulia lagi besar pahalanya dilakukan di bulan Ramadhan.
Ibnu Abbas ra. berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW adalah manusia paling dermawan, dan ia berada dalam kondisi terdermawannya ketika di bulan Ramadhan, yaitu ketika Malaikat Jibril menemuinya. Dan Malaikat Jibril senantiasa menemuinya pada setiap malam Ramadhan untuk mudaarasah al-Qur`an. Dan keadaan Rasulullah ketika ia ditemui oleh Malaikat Jibril adalah lebih dermawan daripada angin yang berhembus. (HR. Bukhari-Muslim)
Rasulullah SAW Bersabda yang artinya: “Amal setiap orang balasannya dilipatgandakan, setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali."
Firman Allah SWT: “Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang langsung membalasnya, karena ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya semata-mata untuk beribadah pada-Ku. Bagi orang yang berpuasa memperoleh dua kebahagiaan, (1) kebahagiaan ketika ia berbuka dan (2) kebahagiaan ketika ia berjumpa dengan Tuhannya. Sesungguhnya aroma mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari parfum misk (kasturi)”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 6938 dan Muslim: 1945).
Wallahu a’lam bish shawab
Kami mengundang Anda bergabung dalam Informasi Nusantara