Malam Lailatul Qaqar dan Keutamaannya
oleh Fahmi Murtadha
Borneo Nusantara News - Malam lailatul qadar atau biasa disebut dengan malam seribu bulan adalah malam yang diagungkan berada di bulan Ramadhan. Bagi mereka yang beruntung bertemu dan beramal ibadah di bulan itu seakan ibadahnya dinilai setara dengan melakukan ibadah selama 1000 bulan lamanya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Qadr yang artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. (1)"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? "(2) "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."(3) "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."(4) "Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."(5)
Malam laiatul qadar biasanya jatuh pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan terutama di sepertiga malam saat malam yang berjumlah ganjil, seperti malam ke 21, 23, 25, 27 dan 29. Tanda-tanda kehadiran malam lailatul qadar di antaranya malam hari terasa sejuk, tidak panas, dan tidak pula terlalu dingin juga tidak terdengar suara binatang.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Carilah lailatul qadar itu pada tanggal ganjil dari 10 hari terakhir bulan Ramadan," (H.R. Bukhari)
Biasanya di beberapa masjid, mushalla, surau, dan langgar diadakan i’tiqaf (bermalam di masjid sambil beribadah fardu dan sunnah) di malam 10 terakhir bulan Ramadan bagi para jamaah yang ingin mendapatkan keutamaan lailatul qadar. Pengurus masjid menata keperluan, seperti hidangan sahur dan berbuka bekerjasama dengan lembaga zakat infaq dan sedekah guna memenuhi kebutuhan jamaah yang beri’tiqaf.
Semoga kita mendapatkan keberkahan malam lailatul qadar dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan diiringi ibadah dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala.
Wallahu a’lam bish shawab