Sepakat dengan Sorotan Media Internasional, Adi Supriadi : Penunjukan Maudy Ayunda Sebagai Jubir Presidensi G20 Sekadar Menutupi Tingginya Pengangguran Kaum Muda Indonesia
Borneo Nusantara News - Penunjukan penyanyi Maudy Ayunda sebagai juru bicara presidensi G20 Indonesia menuai berbagai kritikan. Hal tersebut pun tidak lepas dari sorotan media asing, Bloomberg yang membeberkan bagaimana kritikan terhadap penunjukan Maudy Ayunda disampaikan.
Mereka mengungkapkan bahwa beberapa analis mengatakan hal itu dilakukan sebagai bagian dari serangkaian janji penuh 'kesombongan' yang dibuat pemerintah dalam upayanya terhubung dengan generasi muda.
Maudy Ayunda (27) ditunjuk sebagai juru bicara Presidensi G20 ketika Indonesia menghadapi kerumitan dalam menampung beberapa pemimpin negara akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Sejumlah negara diketahui mengancam akan memboikot Presidensi G20 Indonesia jika Rusia tetap diundang ke acara tersebut. Akan tetapi, Indonesia menegaskan akan tetap mengundang Rusia sebagai bagian dari anggota G20.
"Penunjukan Maudy Ayunda adalah langkah terbaru dalam apa yang dikatakan para kritikus sebagai 'serangkaian selebriti, pendiri startup, dan anak-anak taipan' yang ditunjuk untuk peran politik saat pemerintahan Presiden Joko Widodo berusaha merayu populasi muda yang menghadapi pengangguran tinggi," tutur Bloomberg, Senin, 18 April 2022.
Bloomberg mencatat lebih dari setengah dari 273 juta orang di Indonesia berusia di bawah 35 tahun. Sedangkan tingkat pengangguran bagi mereka yang berusia 16 hingga 30 tahun meningkat hingga 14 persen pada tahun 2021 lalu.
Di Tempat Berbeda, Analis dan Kritikus Masalah Sosial Politik dan Keagamaan Di Indonesia, Adi Supriadi menyatakan sepakat dengan apa yang dinyatakan Media Internasional mengenai kondisi pengangguran anak muda di Indonesia.
"Penunjukan seorang selebritis ini tidak lebih hanya sekedar mencoba menggaet kaum muda millenial agar tetap simpatik kepada Jokowi dan pemerintahannya saat ini sehingga banyak anak muda lupa sebagian besar dari mereka menganggur sebagaimana yang lainnya akibat banyaknya investasi asing cabut dari Indonesia,“ Kata Adi Supriadi, yang juga Direktur Eksekutif Asosiasi Praktisi HR Indonesia (ASPHRI).
"Apa yang dinyatakan media Internasional tentang kondisi ini sangat benar adanya, pemerintahan Indonesia hanya sekedar membujuk anak muda yang jelas akan menghadapi ujian serius dengan tingginya Pengangguran, Anak Muda Indonesia saat ini cendrung menganggur dua kali lipat sebesar 6,5 % , Barangkali Negara punya solusi agar semua anak muda jadi Artis biar dapat uang banyak,“ sindir Pria Penggiat Media Sosial ini.
Bloomberg dalam liputan beritanya menyatakan bahwa meskipun program pelatihan kerja yang dikelola negara dan beasiswa untuk pendidikan tinggi, sekitar satu dari lima dari mereka tidak bekerja atau belajar, angka yang menjadi pertanda buruk bagi tujuan Indonesia untuk menjadi ekonomi berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Selain itu, mereka juga menyinggung bagaimana Maudy Ayunda yang tidak memiliki pengalaman diplomatik atau ekonomi, mengambil peran sebagai jubir Presidensi G20 Indonesia pada 31 Maret 2022 lalu.
"Pada briefing pertamanya, dia tampaknya mengabaikan pertanyaan tentang kehadiran Vladimir Putin. Sebagai gantinya, penyelenggara mengatakan kepada wartawan untuk bertanya tentang kepribadiannya," kata Bloomberg.
Sebagai bagian dari tim juru bicara, peran Maudy Ayunda adalah untuk melaporkan hasil pertemuan G20 yang relevan dengan Indonesia. Sementara terkait isu-isu sensitif, Maudy Ayunda mengatakan kepada Bloomberg bahwa hal itu akan ditangani oleh perwakilan lain.
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dedy Permadi mengatakan Maudy Ayunda dipilih sebagai seseorang yang dapat menjangkau masyarakat luas, terutama generasi milenial dan Gen Z.
"Ketika Bloomberg mengirim pertanyaan tentang G20 ke kementerian luar negeri dan kementerian komunikasi, pertanyaan itu dialihkan kepadanya sebagai juru bicara," ucap Bloomberg. (AS)