JSIT Kalbar Adakan Seminar Pendidikan Mewujudkan Sekolah Bermutu
Borneo Nusantara News - Pontianak, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) mengadakan seminar pendidikan mewujudkan sekolah bermutu bertempat di aula Bhineka Tunggal Ika kantor BPSDM Kalbar pada Sabtu, (28/5)
Seminar yang diikuti para guru yang tergabung dalam JSIT sangat berantusias mendengarkan paparan materi bertema Berkolaborasi dan Berinovasi Mewujudkan Sekolah Bermutu Menuju Indonesia Tangguh.
Pemateri dalam seminar pendidikan tersebut adalah Dr. Syarifah Fadillah, M.Pd., selaku dosen, Dr. Uray Muhani, M.M selaku Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Kebudayaan Prov Kalbar, dan Suhartono, M.Pd. selaku Wakil ketua umum bidang kemitraan JSIT Indonesia. Seminar yang dimoderatori oleh Suhada, M.Pd.
Baca Juga : Plh Bupati Mengajak Masyarakat Tanjung Enim untuk Bersama Mewujudkan Tanjung Enim sebagai Kota Tujuan Wisata
Syarifah Fadhillah selaku dosen dan penulis buku hasil riset mengatakan bahwa kurikulum merdeka memberikan kemudahan dan kebebasan guru dalam mengekplorasi, inovasi, dan kolaborasi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Perlu kolaborasi terus menerus dari seluruh sekolah islam terpadu di Kalimantan Barat untuk meningkatkan mutu dan memajukan pendidikan di kalbar." ujar Syarifah.
Syarifah mengajak para guru untuk melakukan perubahan dan pengembangan diri ke arah yang lebih baik.
"Kurikulum sebaik apapun tanpa kemauan guru dalam berinovasi dan berubah maka akan sia-sia. Kita harus merubah paradigma lama ke paradigma baru untuk terus berkembang," ajak Syarifah.
Pemateri ke dua diaampiakan oleh Dr. Uray Muhani, M.M selaku Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Kebudayaan Prov Kalbar memaparkan hal yang harus guru lakukan untuk diri sendiri, siswa, dan lingkungan sekolah.
"Guru harus melakukan eksperimen, berbagi pengetahuan & pengalaman, berpera menjadi mentor/teladan, dan agen perubahan." ujar Uray.
Baca Juga : Kepala UPTD Persampahan Tanjung Enim, Dedi Elyadi, S.H. Turun Langsung Memimpin Bersih Lingkungan
Setelah memaparkan indeks pembangunan manusia di Kalbar dan indonesia, Uray menceritakan pengalamannya menjadi guru dan menyemangati guru untuk terus berjuang dalam pendidikan.
"Bapak dan Ibu terus berjuang menjadi pendidik yang bermutu dan lakukan yang terbaik walau tidak dipandang." Ujar Uray
Sementara itu, Suhartono, M.Pd. selaku pemateri ketiga menyampaikan kurikulum Pendidikan Islam Menjawab Tantangan Zaman.
"Guru harus bersinergi dan berkolaborasi menghadapi tantangan jaman. Guru JSIT mendidik siswa dengan landasan surah Luqman 13 sampai dengan 19." Jelas Suhartono.
Baca Juga: Penangkapan Pelaku Laporan Palsu Curanmor KR2 yang Terjadi di Polsek Lawang Kidul
Suhartono, Wakil ketua umum bidang kemitraan JSIT Indonesia, mengajak guru JSIT Kalbar untuk mengambil bagian dalam menyelesaikan tantangan meningkatkan IPM Kalimantan Barat.
"Ini tantangan guru JSIT untuk mengambil bagian dalam meningkatkan IPM Kalimantan Barat dari sektor pendidikan." Ajak Suhartono.
Namun, pendidikan yang mengarah pada mutu sekolah menuju society 5.0 tidak menghambat guru JSIT.
"Jangan letakkan teknologi di hati, tetapi letakkan teknologi di tangan sehingga manusia yang mengatur teknologi. Bapak ibu berinovasi dengan teknologi dan lakukan kolaborasi." Ujar Suhartono. (ZN)