Modus Penipuan Fintech Semakin Marak, Dosen STEBI Global Mulia: Pentingnya Edukasi Ekonomi Syariah bagi Masyarakat Indonesia!
Borneo Nusantara News - Bekasi, Akademisi STEBI Global Mulia Cikarang, Adi Supriadi menilai Masyarakat Indonesia harus semakin familiar dengan Ekonomi Syariah dan Keuangan Syariah dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi sekarang ini kasus penipuan lewat teknologi keuangan atau lebih dikenal financial technology (fintech) marak terjadi, mulai dari investasi fintech hingga pinjaman online (pinjol) baik legal maupun illegal. Baik Legal maupun Illegal Pinjaman Online tetap berkelakuan seperti Rentenir saat menagih pinjamannya kepada Nasabah, dan ini bukti bahwa Riba sangat Ngeri bahayanya.
"Jika Generasi hari ini tidak segera di edukasi tentang Ekonomi dan Keuangan Syariah, maka aktivitas Ekonomi Riba dan Jual Beli Riba merajalela karena gaya hidup yang mereka tawarkan via iklan-iklan membuat generasi millienal khususnya tidak berfikir panjang, rendahnya Edukasi membuat banyak masyarakat terjebak dalam Jerat Rentenir Online " ujarnya saat menanggapi peluncurian Beasiswa Nasional STEBI Global Mulia Jum’at (13 Mei 2022)
Menurutnya, generasi milenial sekarang ini sudah sangat familiar dengan fintech, karena tinggal download kemudian Aplikasi-Aplikasi pinjaman online ini menawarkan bonus referal, cukup mengajak orang lain ikut download dan ikut meminjam, pengguna Aplikasi sudah mendapatkan uang.
Tujuan Aplikasi Pinjol sebagai salah satu Financial Technology ini tidak lebih agar semakin banyak orang meminjam dengan menawarkan gaya hidup instan. Saat ini Aplikasi pinjol ilegal yang menjamur dengan tawaran kemudahan dalam mengajukan pinjaman harus dicermati dan dipelajari terlebih dahulu.
"Dengan program Beasiswa Nasional yang diluncurkan STEBI Global Mulia ini, setidaknya menjadi salah satu perjuangan Ummat untuk terus memahamkan pentingnya Edukasi Ekonomi Syariah, Jangan sampai generasi berikutnya menjadi korban hingga terjerat utang yang menumpuk," ungkapnya.
Peneliti di Institute Teknologi Bandung (ITB) Bidang Sosial Media Marketing ini menilai menilai Kampus-Kampus berbasis eknom Syariah mulai bermunculan, tetapi tingkagt kesadaran masyarakat untuk belajar Ekonomi Syariah belum merata, baru kelompok masyarakat yang sadar bahaya riba atau mengalami terjerat rentenir baik online maupun offline.
Belajar Ekonomi dan Keuangan Syariah juga dapat membuat setiap orang memiliki kesadararan akan perilaku ekonominya apakah di Ridhai Allah SWT atau tidak, karena dalam jual beli dan kehidupan ekonomi antara halal dan haram sangat tipis jaraknya sehingga jika tidak halal yang Haram, terutama juga yang perlu diperhatikan jual beli di marketplace, belanja online apakah sudah memenuhi standar halal haram atau tidak dalam proses transaksinya.
"Semua orang terutama generasi Millenial sudah akrab dengan smartphone dan akrab dengan aplikasi jual beli online dan sebagiannya sudah berbisnis online, berkat belajar Bisnis Digital, pertanyanya apakah bisnisnya sudah memenuhi standar halal atau tidak, penguatan edukasi syariah sangat diperlukan " imbuhnya.
Untuk itu, dia berharap para masyarakat menyambut gembira program beasiswa yang diluncurkan STEBI Global Mulia Cikarang, Untuk informasi beasiswa bisa mencarinya langsung ke Website Kampus. Berkaca dari kasus-kasus yang terjadi dalam transaksi keuangan yang memanfaatkan kemajuan teknologi, setidaknya menjadi pelajaran bagi generasi kedepan agar tidak menjadi korban rentenir, pinjaman online atau Fintech lainnya.
"Inilah fakta pentingnya Literasi Syariah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia," tutupnya.
Telah banyak diberitakan media sebelumnya STEBI Global Mulia Cikarang meluncurkan Beasiswa Nasional untuk seluruh Masyarakat Indonesia.
“Insyaa Allah, Setiap bulan dari Mei sampai Agustus 2022, Kami akan melakukan Test dan Seleksi untuk calon penerima beasiswa di Kampus STEBI Global Mulia “ Ungkap DR Deni Lesmana, Ketua STEBI Global Mulia saat dikonfirmasi Media terkait Program Beasiswa Nasional yang viral beberapa waktu lalu. (AS)