Petani Ubi di Ketapang Resah, Diduga Management PT JZD Hanya Memberikan Janji
Borneo Nusantara News - Ketapang, Petani Ubi yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Ubi Ketapang Kayong Utara (PPUKK) yang telah beberapa kali meeting dengan pihak perusahaan mulai menduga adanya kejanggalan dengan berbagai janji-janji perusahaan. Dugaan janji berupa disiapkan organisasi, koperasi, dan biaya operasional pribadi dengan ketentuan pie/ton.
"Saat ini dengan Management PT. JZD hanya memberikan janji-janji dan harapan saja kepada Petani melalui PPUKK. Telah beberapa kali PPUKK mencoba menghadap ke Bupati maupun Dinas Pertanian melalui Kabid Hortikultura, tetapi tidak ada kejelasan alias nihil," ujar Erwandy selaku Ketua PPUKK
Ketua PPUKK, Erwandy melihat hal ini ada kejanggalan karena dapat merugikan para petani.
"Atas desakan teman-teman petani untuk menanyakan kepada PT. JZD mengenai pengembangan ubi kayu. Pihak perusahaan meminta dibantu untuk bahan baku ubi kayu dan juga meminta dicarikan lahan tanam 1 hamparan 300 sampai 500 Ha". Ujar Erwandy.
Pemerintahan Pusat melalui Kementrian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi seharusnya tidak diam begitu saja mengenai masalah para petani ubi kayu di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat.
PT JZD sudah beberapa kali tidak menggubris memo Bupati Ketapang untuk dapat bersinergi dan membantu saling kerjasama dengan PPUKK. Namun, PT JZD saat ini hanya menerapkan cara dan aturan mereka sendiri sehingga pihak manapun tidak boleh ikut campur. Hal ini sudah sangat jelas merugikan semua pihak, seperti pemerintahan daerah Kabupaten Ketapang dan masyarakat sebagai Petani Ubi Kayu dan juga PPUKK selaku organisasi yang dapat membantu pemerintahan daerah di sektor pertanian. (AS)