Remaja 17 Tahun Dikembalikan kepada Keluarga dalam Kondisi Tak Bernyawa, Diduga Dicegat Polisi di Jalan dan Dipukuli karena Tuduhan Narkoba

Remaja 17 Tahun Dikembalikan kepada Keluarga dalam Kondisi Tak Bernyawa, Diduga Dicegat  Polisi di Jalan dan Dipukuli karena Tuduhan Narkoba


Borneo Nusantara News - Makasar, Kasat Narkoba Polrestabes Makassar Diduga Melakukan Pembohongan Publik Demi Melindungi Pembunuh Sadis terhadap remaja berusia 17 tahun yang tidak bersalah. Diketahui bahwa anggota Satres Narkoba Polrestabes Makassar telah melakukan penangkapan terhadap Muhammad Arfandi Ardiansyah yang berusia tujuh belas (17) tahun warga kelurahan Kandea Tiga Lorong Enam dengan dugaan bandar narkoba jenis sabunpada Minggu dini hari yang diperkirakan sekitar pukul 02 WITA.


Adapun penangkapan teehadap Muhammad Arfandi Ardiansyah, Anggota Satres Narkoba diduga melakukan pengembangan dengan cara kekerasan karena di tubuh korban terdapat beberapa luka memar pada saat korban dikembalikan dalam keadaan sudah tidak bernyawa, Minggu (15/5).

 

“Muhammad Arfandi Ardiansyah ditangkap dalam keadaan sehat, mengapa dikembalikan dalam keadaan meninggal dunia dengan tubuh penuh luka dan memar,” tambahnya.

 

Ditempat terpisah. Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Doli Martua mengatakan hal yang berbeda.

 

“Setelah diringkus, Arfandi sempat dibawa untuk pengembangan. Polisi menuding korban melakukan perlawanan hingga tiba-tiba sesak napas dan meninggal dunia saat dibawa ke Biddokkes Polda Sulsel,” Tegasnya.

 

“Saat kita amankan pelaku ke posko, kendalanya saat itu sesak napas dan kita bawa ke Dokkes karena saat itu meninggal dalam perjalanan,” ungkap Kasat narkoba.

 

Doli mengaku tak bisa menjelaskan penyebab luka di tubuh korban. Dia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Biddokkes Polda Sulsel.

 

“Untuk sementara hasil visum Dokkes terkait luka lebam masih tahap pemeriksaan,” jelas Doli.

 

“Sesak nafas, luka memar, dan mengembuskan nafas terakhir, apakah itu semua disebabkan oleh tindakan kekerasan oknum satnarkoba. Selama ini Muhammad Arfandi Ardiansyah tidak pernah mempunyai riwayat sesak nafas,” ungkap tetangga korban.

 

Menyentil terkait dugaan bandar narkoba, bapak korban mengatakan, “Anak saya sementara mengendarai motor tiba-tiba dicegat oleh anggota Satnarkoba lalu digeledah. Karena tidak mendapatkan barang bukti akhirnya dipukul agar memperlihatkan barang bukti,” paparnya.

 

“Karena barang bukti tidak ditemukan, anak saya dipaksa untuk mencari bandar narkoba walau anak saya sudah mengatakan dirinya tidak tau soal narkoba. Namun, oknum polisi tetap memaksakan dengan kekerasan hingga akhirnya anak saya menghembuskan nafas terakhir.” tutupnya.

 

Untuk menutupi kejadian ini, Kepolisian Makasar diduga membuat release berita yang berbeda dengan kondisi sebenarnya mengenai korban. Hal ini mungkin demi membela anggotanya yang diduga melakukan pemukulan dan penganiayaan terhadap korban remaja 17 tahun yang tidak tahu menahu tentang Narkoba. (AS)

Related

regional 4304308494480991370

Ads

Banyak Dibaca


Opini Coach Addie

Hakikat Rasa Sakit

Keputusan yang bijak adalah mengasah kebijaksanaan dalam menghadapi setiap lelah, rasa sakit, gelisah, kesedihan, luka lara, patah hati, dan...

Anggota dari

Anggota dari

item