Adi Supriadi: Isu Masakan Padang Babiambo Menutup Fakta Rencana Penghapusan Minyak Goreng dan Penyitaan Aset Kasus Korupsi di DKI Jakarta Era Gubernur Ahok
Hebohnya berita Masakan Padang Babiambo sepekan lalu bahkan sampai berita ini diturunkan masih luar biasa ramainya walau tak seramai berita pulangnya Jenazah Eril anak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Kedua berita ini setidaknya mampu menutupi isu besar lain seperti rencana Luhut Binsar Panjaitan (LBP) untuk menghapus Minyak Goreng Curah yang tentunya banyak penentangan dari Masyarakat khususnya pelaku Usaha kecil dan Mikro (UMKM) jika hal ini terjadi, dampaknya pada biaya produksi makanan semakin mahal jika beralih ke Minyak Goreng Kemasan.
Selain itu, isu besar lainnya yang bisa ditutupi oleh berita Masakan Padang dan Kepulangan Jenazah Eril dan Proses pemakamannya adalah fakta disitanya aset DKI Jakarta oleh KPK di era Ahok, Kasus Korupsi yang merugikan Negara hingga 700 Milyar dimana seharusnya Ahok ikut bertanggungjawab terhadap kasus tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komunitas Siber Investigasi Daerah/Desa Anti Korupsi (SIDAK), Adi Supriadi dalam cuitannya di Twitter @coachaddie_off Senin, 13 Juni 2022.
Adi Supriadi mengatakan, bahwa Ustadz Hilmi Firdausi yang memulai isu pemberitaan Masakan Padang Babiambo ikut berperan besar memviralkan berita ini sehingga disambut BuzzerRp untuk menenggelamkan kedua isu besar berkaitan nasib hajat Rakyat Indonesia, terkait Isu Minyak Goreng yang harusnya Janji Jokowi bisa turun menjadi Rp 14.000 tetapi sampai berminggu-minggu tidak turun juga bahkan rencananya dihapus oleh LBP, selain itu kasus yang terjadi Era Ahok yang berkaitan membeli lahan sendiri di DKI Jakarta, Negara mengalami kerugian hingga 700 Milyar Rupiah.
"Menurut saya, Berita Masakan Padang Babiambo dan Kepulangan Jenazah Eril cukup berhasil menenggelamkan dua isu Nasional yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, Minyak Goreng dan Korupsi Pejabat yang merugikan Negara ratusan Milyar " ujarnya, seperti yang Kami kutip dari cuitan akun Twitter @coachaddie_off Senin, 13 Juni 2022.
"Sebagai rakyat, Kita hanya bisa resah saja dan mendoakan agar keadilan bisa ditegakan, Rakyat bisa hidup dengan biaya bahan pokok murah dan pejabat Korup bisa dipenjara atau bagaimana strategi Negara agar korupsi bisa diturunkan jika memang tidak bisa dihilangkan dari Indonesia" tambah Adi Supriadi.
Lebih lanjut, Analis dan Pengamat Masalah Sosial Politik Keagamaan ini menjelaskan, bahwa Semoga Isu Masakan Padang yang viral ini bahkan usahanya yang sudah tutup 2 tahun lalu tidak membuat orang takut masakan padang dan tidak banyak rumah makan padang menjadi tutup gara-gara ditinggal oleh pelanggan.
Selain itu, Menurut Adi Supriadi, Kita sebaiknya mendoakan Almarhum Eril diterima disisi Allah SWT, diampuni segala dosanya, diterima amal shalihnya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, daripada ikut-ikutan mengomentari berhari-harinya berita kepulangan jenazah hingga dituduh tidak punya empati kepada yang mendapat musibah.
“Sebaiknya kepada yang mengkritik pemberitaan Kepulangan Jenazah Almarhum Eril jangan bertengkar dengan mereka yang menyampaikan empati sebagai Ibu dan Ayah yang ditinggalkan, Mau sampai kapan bangsa ini terus bertengkar pada hal yang tidak substansi bisa menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran” Tegas Adi Supriadi.
"Ayo Berdoa, Berdoa agar Pedagang Masakan Padang tenang, Berdoa agar Almarhum Eril pulang ke Rahmatullah dengan tenang, Berdoa agar minyak goreng curah tidak dhapus sehingga pedagang kecil bisa selamat dari kebangkrutan serta berdoa pelaku Korupsi DKI Jakarta era Ahok bisa diadili dengan seadil-adilnya, hanya itu yang bisa Kita lakukan. Sudahilah berdebat yang tidak perlu, sudahilah berdebat dimana debat itu memang diinginkan orang lain agar bisa menutup isu hajat hidup bangsa Indonesia yang dikebiri Negara” Papar Aktivis dan juga Jurnalis ini.
Didalam Twittnya Adi mengajak Setiap Kita bisa berjiwa besar, semakin cerdas bermedia sosial dan jangan sampai mau di adu domba dengan hal-hal yang tidak perlu dipermasalahkan, fokuslah pada kepentingan orang banyak seperti rakyat bisa hidup layak dengan bahan pokok murah serta diadilinya para Pejabat Korup yang telah merugikan Negara ratusan milyar bahkan Trilyunan di NKRI ini.