Lapas Muara Enim Lanjutkan Penandatanganan MoU Kerjasama dengan Dinkes Muara Enim
BORNEO NUSANTARA NEWS - Muara Enim, Dalam rangka pemberian Layanan Kesehatan kepada Warga Binaan secara Optimal, Lapas Muara Enim melanjutkan Penandatanganan MoU Kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim pada Selasa, (19/07)
Penandatanganan MoU tersebut terkait Penyelenggaraan kegiatan Program Kerja Sub Seksi Perawatan di Berbagai Sektor dibidang Pelayanan Kesehatan sebagai salah satu Upaya dalam mendukung Pelayanan Preventif, Promotif dan Kuratif di Lingkungan Lapas Muara Enim.
Dalam kesempatan itu, Kalapas Muara Enim Herdianto menyambut langsung Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim dr. Eni Zatilla.
Kalapas Muara Enim Herdianto dalam sambutannya mengatakan bahwa Kerjasama yang telah terjalin baik selama ini terus diperkuat sebagai bentuk Sinergitas dalam memberikan layanan publik secara Prima kepada Warga Binaan.
Herdianto sangat mengapresiasi atas dukungan di berbagai sektor layanan kesehatan pada Lapas Muara Enim.
Ia berharap Semoga Sinergitas yang terjalin ini terus berkesinambungan guna pemberian layanan kesehatan yang Optimal kepada para Warga Binaan Lapas Muara Enim.
Pada kesempatan yang sama Kadinkes Muara Enim dr. Eni Zatilla yang baru saja menjabat menuturkan secara singkat bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim akan terus mendukung pelaksanaan pemberian layanan kesehatan bagi Warga Binaan Lapas Muara Enim.
Selain Penandatanganan MoU juga dirangkaikan dengan pemeriksaan screening HIV kepada WBP dengan hasil screening Nihil Warga Binaan yang terdeteksi HIV.
Seusai kegiatan Kalapas Muara Enim Herdianto mengajak Kadinkes Muara Enim meninjau proses produksi hasil kerajinan WBP.
Kadinkes antusias dengan momen tersebut karena warga binaan dibekali kegiatan yang produktif.
Walhasil Eni Zanita langsung memesan 6 stel batik lemang produksi BLP Lapas Muara Enim dan memetik Pakcoy hasil kebun hidroponik.
Pada kegiatan ini , Turut hadir Kasibinadik Taufik, Kasubag TU Firmanzah, Kasiminkamtib Agusnadi, Kasubsi Perawatan Anton Sandrayadi, Kaur Umum Ari Septemi dan Kasubsi Giatja Zulaiwan Fajri( Mery )