Harapan Wakil Bupati Ketapang akan Percepatan Penurunan Stunting di Ketapang
BORNEO NUSANTARA NEWS - Ketapang, Wakil Bupati Ketapang, H. Farhan, SE.,M.Si, didampingi Sekda Ketapang Alexander Wilyo, S.STP.,M.Si hadiri Rapat Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Evaluasi Program Bangga Kencana di Hotel Aston Ketapang, Jum'at (7/10)
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang anak Baduta. Stunting mengakibatkan anak lebih kecil dan pendek dengan kecerdasan otak lebih rendah dibanding anak usianya. Stunting berpotensi menciptakan generasi kualitas SDM rendah.
Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronik. Anak kekurangan gizi terjadi saat dalam kandungan sampai anak berusia dua tahun atau seribu hari pertama kehidupan.
Dalam sambutannya Farhan yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Stunting Ketapang mengatakan bahwa persoalan stunting merupakan persoalan nasional. Di Kabupaten Ketapang menjadi satu dari seratus Kabupaten/Kota di Indonesia yang ditetapkan memiliki permasalahan stunting.
"Pemerintah Kabupaten Ketapang mendukung pencapaian target prevalensi penurunan stunting nasional menjadi 14% di tahun 2024," jelas Farhan.
Menurut data SSGI tahun 2021 bahwa perkembangan prevalensi penurunan stunting di Kabupaten Ketapang adalah 23,6%. Sedangkan menurut data EPPBGM per 14 September tahun 2022, capaian prevalensi penurunan stunting Kabupaten Ketapang adalah 19,12% yang berarti melebih target capaian tahun 2022.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan, MM.,MH selaku Ketua Tim Percepatan Stunting Kalbar, dilanjutkan dengan penandatanganan Komitmen Bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Selain itu, wagub dan wabup serta rombongan melakukan kunjungan TPPS ke keluarga yang anaknya teridentifikasi stunting. (Jai)