PTBA Gelar Seminar dan FGD Menuju Tanjung Enim Kota Wisata
Borneo Nusantara News - Tanjung Enim, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar kegiatan Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema "Menuju Kota Wisata", di Gedung GSG Kantor Pusat PTBA, Tanjung Enim, Sabtu (4/2/2023).
Saat membuka kegiatan, Direktur Operasi dan Produksi PTBA Suhedi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Tanjung Enim Kota Wisata yang menggagas seminar dan FGD dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung terwujudnya cita-cita Tanjung Enim Kota Wisata.
Ia menuturkan bahwa gagasan Tanjung Enim Kota Wisata dimulai oleh PTBA sejak tahun 2016 silam, dengan harapan bila kegiatan ini terwujud nantinya Tanjung Enim tetap hidup meskipun tidak ada lagi aktivitas penambangan.
"Sektor Pariwisata merupakan sektor utama dalam pengembangan ekonomi suatu daerah. Pada tahun 2022, pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua bagi Indonesia. Saat ini Indonesia sedang gencar mengembangkan pariwisata dan berhasil menduduki peringkat 32 dunia. Kabupaten Muara Enim saat ini masih sangat kekurangan wahana wisata untuk hiburan masyarakatnya. Maka dari itu, PTBA memilih sektor wisata yang akan dikembangkan di Tanjung Enim untuk menggerakkan roda perekonomian," ujarnya.
Ia mengajak semua pihak bekerja sama untuk mewujudkan Tanjung Enim Kota Wisata. "Saya sampaikan kembali, bahwa untuk mewujudkan mimpi besar ini, perlu kolaborasi antar pihak baik dari PTBA, Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Masyarakat di Tanjung Enim serta semua pihak yang memiliki visi dan misi yang sama bagi masa depan Tanjung Enim," kata Suhedi.
"Selamat mengikuti seminar dan FGD dan semoga bermanfaat. Dan mari kita jaga dan kita siapkan Tanjung Enim menjadi kota tujuan wisata di Indonesia," pungkasnya.
Sementara itu, Yulhendri Wisra, Ketua Pelaksana Seminar dan FGD yang juga selaku Kepala Bidang Pengembangan Kearifan Lokal Tanjung Enim Kota Wisata mengatakan bahwa seminar dan FGD ini bertujuan untuk membahas strategi, kebijakan, aturan mengenai Tanjung Enim Kota Wisata, melatih kemandirian masyarakat, mengembangkan potensi lokal untuk mendukung program Tanjung Enim Kota Wisata.
Seminar dan FGD menghadirkan narasumber Suryo Eko Hadianto selaku Direktur Utama PTBA periode 2020 yang merupakan penggagas utama Tanjung Enim Kota Wisata, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Aufa Syahrizal, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi UKM Kota Palembang Paramiswari, Ahmad Raphani selaku Budayawan Sumsel, dan Kusen Alipah selaku Antropolog.
Turut hadir juga pada kesempatan ini General Manajer Unit Pertambangan Tanjung Enim PTBA sekaligus Ketua Tim Tanjung Enim Kota Wisata Venpri Sagara dan para pemangku kepentingan lainnya.
Suryo Eko Hadianto saat pemaparannya mengatakan adanya gagasan Tanjung Enim Kota Wisata untuk mengubah image bahwa kegiatan tambang merusak alam. Dan hadirnya gagasan besar ini untuk menjawab kebaikan yang telah diberikan Tanjung Enim selama ini, yaitu kekayaan alam berupa batu bara.
"Dengan Tanjung Enim Kota Wisata, kami tidak ingin kota tambang ini menjadi sepi setelah habis kegiatan penambangan," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Aufa Syahrizal mengatakan, menekankan pentingnya keterlibatan masyarkat untuk untuk mewujudkan Tanjung Enim Kota Wisata. Secara umum, harus ada keterlibatan semua pihak mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media.
(Elwin)