Wali Kota Pontianak Edi Kamtono Tersentuh Setiap Mendengar Mars Muhammadiyah

Wali Kota Pontianak Edi Kamtono Tersentuh Setiap Mendengar Mars Muhammadiyah
Foto Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menghadiri pembukaan Musycab Gabungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Se-Kota Pontianak Tahun 2023 di Kampus Politeknik Aisyiyah (Polita) Pontianak, Jalan Ampera, Kota Pontianak, Sabtu 22 Juli 2023.

Borneo Nusantara News - Pontianak, Menghadiri undangan kegiatan Muhammadiyah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Lagu mars Muhammadiyah berjudul "Sang Surya" merupakan salah satu yang paling ditunggu Edi Kamtono dalam setiap acara Muhammadiyah.

Oleh sebab itu, Edi mengaku senang ketika diundang untuk membuka Musyawarah Cabang (Musycab) Gabungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Se-Kota Pontianak Tahun 2023.

Musycab gabungan ini dilaksanakan di Kampus Politeknik Aisyiyah (Polita) Pontianak, Jalan Ampera, Kota Pontianak, Sabtu 22 Juli 2023.

"Saya bersyukur masih diundang dan berkesempatan hadir. Pertama yang saya nantikan adalah lagu mars Muhammadiyah," katanya.

"Karena dari seluruh mars yang ada, mars Muhammadiyah yang sangat menyentuh hati saya, baik lirik maupun lagunya. Itu yang selalu saya tunggu," ungkap Edi.

Selanjutnya, yang membuat Edi merasa senang hadir di acara Muhammadiyah karena ia banyak mendapatkan pengalaman dan informasi yang bermanfaat.

Edi menilai, gerakan Muhammadiyah sangat relevan dengan kondisi sekarang. "Selain di internal, gerakan kita sekarang juga harus ke eksternal. Karena sekarang ini era globalisasi yang sangat luas," katanya.

Ia lalu menjelaskan bahwa kondisi internal itu juga dipengaruhi kondisi eksternal. Contohnya jumlah penduduk Kota Pontianak yang saat ini lebih banyak perempuan, hanya berselisih 90 orang dibanding laki-laki. 

Maka dalam menjalankan gerak di internal organisasi, kata Edi, juga harus menyesuaikan dengan kondisi tersebut. “Maka bagaimana kaum perempuan juga bisa ikut berperan dalam rangka aktualisasi gerakan Muhammadiyah dan Aisyiyah,” katanya.

Berdasarkan data pula, kata Edi, di Kota Pontianak ada sekitar 24 persen warganya nonmuslim. Menurutnya, organisasi seperti Muhammadiyah juga harus bisa menyikapi kondisi tersebut. “Yang lain (non muslim) ini tidak bisa kita abaikan, karena ini bagian dari peradaban kehidupan kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Edi menyampaikan harapan agar Muhammadiyah mampu melebarkan gerak organisasinya tidak hanya di bidang pendidikan dan kesehatan. “Muhammadiyah sudah hebat di bidang pendidikan dan kesehatan, Muhammadiyah juga harus hebat di bidang sosial,” katanya.

Di antara problem sosial yang saat ini sedang dihadapi Pemkot Pontianak adalah terkait dengan kemiskinan. Ia menyadari, meniadakan kemiskinan memang sangat sulit. Tetapi yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi warga miskin.

Related

regional 5808870869611411517

Ads

Opini Coach Addie

Hakikat Rasa Sakit

Keputusan yang bijak adalah mengasah kebijaksanaan dalam menghadapi setiap lelah, rasa sakit, gelisah, kesedihan, luka lara, patah hati, dan...


Banyak Dibaca

Anggota dari

Anggota dari

item