Bupati Kubu Raya Meminta Penyuluh Agama Mampu Beradaptasi Sesuai Zaman
Borneo Nusantara News - Kubu Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengingatkan para penyuluh agama untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia. Sebab saat ini era globalisasi telah membawa dampak positif dan negatif sekaligus. Sehingga para penyuluh dituntut untuk mempunyai pikiran yang lebih luas dan bisa mengawal generasi melalui berbagai strategi yang tepat.
“Hari ini pengaruh dan dampak daripada perkembangan dunia dan era digitalisasi serta teknologi informasi menuntut kita untuk lebih beradaptasi. Supaya apa yang kita kerjakan betul-betul sesuai dengan kebutuhan generasi hari ini dan masa depan,” kata Bupati Muda Mahendrawan saat menghadiri Workshop dan Sosialisasi Strategi Penyuluh Agama Dalam Menghadapi Era Digitalisasi dan Bonus Demografi yang digelar Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (11/12).
Muda berharap penyuluh agama dapat menyikapi fenomena yang ada dengan cara terus meningkatkan kualitas. Supaya bisa menjalankan peran dan tanggung jawabnya secara optimal. Ia menilai penyuluh agama punya peran strategis dalam pembinaan umat sekaligus menjadi komunikator pembangunan dengan bahasa agama.
“Maka saya berterima kasih karena kita memandang peran penyuluh agama itu sangat strategis berkaitan dengan upaya untuk membangun proses pemahaman. Penyuluh agama adalah jangkar-jangkar yang ada di lapangan,” ujarnya.
Muda menerangkan peran pemerintah adalah membuka peluang-peluang untuk rakyat agar semua rumah tangga dapat hidup layak, tenang, dan bahagia. Namun hal itu membutuhkan dukungan dan sinergi dari seluruh penyuluh agama.
“Dan tentu salah satunya dikawal dengan proses yang berbasis hal-hal yang menyangkut upaya pemahaman keagamaan dan inilah yang akan membuat ketenangan,” sebutnya. (Rizan)