Polresta Manado Gelar Pertemuan Bersama Warga Tiga Kelurahan untuk Bahas Kamtibmas
Borneo Nusantara News - Manado, Polresta Manado menggelar pertemuan bersama dengan warga dari tiga kelurahan yaitu, Teling Bawah, Tikala Kumaraka, dan Banjer, Sabtu (14/12/2024).
Pertemuan berlangsung di Kantor Camat Wenang, Kota Manado, untuk membahas persoalan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang akhir-akhir ini terganggu akibat perkelahian antar kelompok. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kasatbinmas Polresta Manado, Kapolsek Wenang, Kapolsek Tikala, Danramil 1309-02/WTPM, Camat Wenang dan Camat Tikala beserta para lurah, ketua lingkungan, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta perwakilan warga dari tiga kelurahan tersebut.
Baca Juga : Polisi Jadi Guru Ngaji, Kisah Inspiratif Aipda La Onta Rahafa di Konawe Selatan
Dalam pertemuan ini, berbagai pihak menyampaikan pandangan dan harapan untuk meredakan konflik. Camat Wenang Bonyx Saweho, menegaskan, pentingnya pertemuan ini sebagai forum mencari solusi atas pertikaian yang meresahkan. Sementara itu, Kasatbinmas Polresta Manado meminta semua pihak untuk tidak saling menyalahkan dan berfokus pada solusi.
“Melalui pertemuan ini diharapkan mampu menciptakan situasi yang lebih kondusif serta menjaga kerukunan antarwarga di masa mendatang,” kata AKP Tommy Rimbing.
Baca Juga : Ungkap Kasus Pemerkosaan dan Pencabulan Terhadap Anak Kandung oleh Polres Empat Lawang
Kapolsek Wenang dan Tikala menyoroti peran penting orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam konflik serupa di masa depan. Sementara itu, Danramil 1309-02/WTPM meminta warga yang terlibat konflik untuk memberikan keterangan yang jujur guna menemukan akar permasalahan. Para tokoh masyarakat dan warga juga menekankan pentingnya melibatkan pemuda dalam kegiatan positif serta menghindari pengaruh negatif seperti konsumsi minuman keras.
Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan untuk menggelar diskusi lanjutan pada Senin, 16 Desember 2024. Pada pertemuan lanjutan tersebut, diharapkan kehadiran para pemuda yang terlibat dalam konflik untuk berdialog langsung, didampingi oleh para lurah dan ketua lingkungan masing-masing. (As)
